Greeting!!

Violet Evergarden / Meyakini adalah Pilu





Sudah sejak dulu, Manusia mencoba memenuhi dahaga akan keingintahuan terhadap dunia. Kuriositas memang penting. Ia menjadikan manusia lebih dari sekedar mahluk yang hidup untuk memenuhi kebutuhan biologisnya semata. Dengan melakukan observasi atau praktik penyatuan dengan Tuhan, Manusia menciptakan konsep tersendiri guna menelaah kehidupan. Namun untuk Violet, seorang gadis yang sedang dilanda rindu, ia menjadikan profesinya sebagai sarana pencarian makna.

Konfilk berujung perang akhirnya selesai setelah 4 tahun pertumpahan darah. Violet baru saja bangun dari rumah sakit. Ia bukan anak yang beruntung. Selama hidupnya ia harus mencium bau mesiu dan darah setelah kemampuannya dalam bertarung disadari oleh Dietfried Bougainvillea yang pada saat itu menemukannya di sebuah pulau terpencil. Tanpa nama dan relasi menjadikan Violet kandidat sempurna untuk dijadikan senjata manusia. Mungkin kata " Manusia " terlalu indah untuk dirinya saat itu. 





Hidup dalam medan perang dan keengganan orang lain untuk berinteraksi dengannya, membuat Violet buta akan kasih sayang. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Gilbert Bougainvillea, adik dan antitesis dari Dietfried. Bila kakaknya terkesan kejam dan dingin, ia selayaknya figur ayah bagi Violet. Ia mengajarinya menulis, membaca dan yang terpenting, memperlakukannya layaknya manusia. Menjadi seorang atasan sekaligus orangtua memantik perasaan bersalah dan ibah dalam dirinya. Ia tidak tega melihat Violet hidup tanpa keinginan dan hak dasar yang seharusnya dimiliki mahluk hidup, yaitu kebebasan. Pergumulan tersebut akhirnya dapat diluahkan Gilbert ketika ia sedang di tengah misi penyusupan di Intense. Serbuan tembakan dari musuh mengakibatkan Gilbert terluka parah. Ia kehilangan sebagian penglihatannya dan menahan lubang di perutnya. sementara itu, Violet kehilangan kedua lengannya untuk melindungi Gilbert

Dalam keadaan sekarat Gilbert menyatakan keinginannya. Ia menyadari seiring mereka bersama, perasaan simpati tersebut perlahan berubah menjadi devosi. Mandat terakhir diberikan sebelum mereka ditelan ledakan. " hiduplah dengan bebas! " ia perintahkan, dan " aku mencintaimu " ia menutup. Kata tersebut sontak membuat Violet bingung. Tentu saja, bagaimana tidak ?, Orang terkasihnya baru saja meninggalkannya dengan sebuah kata asing yang tak dapat ia pahami.
Dengan begitu, mulailah perjalanan Violet dalam pencarian makna kata tersebut, sebagai penulis bayangan ( Auto memories doll ) di bawah naungan perusahan CH Postal yang dimiliki rekan dekat Gilbert yaitu Hodgin.
 
 
Perusahan postal milik Hodgin


" Kamu adalah apa yang kamu makan ", mungkin kamu pernah mendengar kalimat tersebut di berbagai artikel pelangsing badan. Kalimat tersebut merujuk kepada hasil manifestasi dari hal yang individu konsumsi secara kontinu. Sejatinya tidak hanya makanan yang kita konsumsi, gambar dan suara juga diterima oleh indra kita untuk dijadikan informasi. Secara tidak sadar, informasi tersebut sering kali membentuk paradigma yang menjadi cara pandang individu terhadap dunia. Seperti yang kita tahu, Sulit bagi seseorang untuk menyadari adanya kesalahan dalam apa yang ia percayai. Seberapa benar pernyataan di atas, mungkin anda bisa menilainya sendiri, dengan melihat situasi politik di Indonesia yang sering kali menggaungkan kepercayaan sebagai tolak ukur kebenaran

Violet Evergarden menceritakan kecenderungan manusia untuk mempercayai yang ia konsumsi dan bagaimana akibatnya ketika ia dihadapkan dengan realita. Bagi Violet, memenuhi perintah sang mayor adalah segalanya. Dahaganya akan kasih membuatnya berpikir bahwa, kebajikan sang mayor hanyalah sebuah bentuk penghargaan atas kerjanya. Hal tersebut tentu bisa dimengerti, karena Gilbert-lah yang pertama kali mengenalkan kasih kepadanya. Miskonsepsi tersebut mirip dengan konsep ultiletarianisme dalam tingkat yang sangat ekstrim, yang merupakan suatu teori yang menyatakan tindakan yang patut adalah memaksimalkan kegunaan.

Dua sisi 



Pertempuran antara kubuh baik dan jahat merupakan menu yang sering disajikan dalam cerita perang. Musuh digambarkan sebagai pribadi yang sepenuhnya licik dan egois, sedangkan tokoh utama selalu bersifat baik hati dan suka menolong. Hal ini tentunya dipatahkan oleh Violet Evergarden. ia mengajak kita untuk melihat dari kedua sisi. 

seorang prajurit pastinya menganggap bahwa dengan membunuh musuh merupakan hal yang benar. Soalnya hal tersebut dipercayai sebagai aksi untuk membela negara. Namun, bukankah berarti musuh prajurit tersebut juga melakukan hal yang sama ? --- Apakah kepercayaan yang diperjuangkan melalui pertumpahan darah adalah benar ?. Tentu tidak, setidaknya begitu bagi Violet. Kesadaran akan perbuatan masa lalunya baru ia dapat ketika ia membantu Oscar Webster menulis cerita untuk anaknya. Dengan empatinya yang mulai tumbuh, Violet akhirnya dapat memahami kata yang sempat disampaikan Hodgin pada awal cerita.




" Suatu saat kamu akan sadar bahwa sebenarnya dirimu sedang terbakar "
                                                                                                                            - Hodgin

Ucapan tersebut tidak merujuk kepada luka yang Violet dapatkan ketika perang. Akan tetapi akibat sesungguhnya dari perbuatan yang ia yakini benar. Sebelumnya, ia mengira eksistensi-nya hanya berati jika ia menjalankan fungsinya sebagai senjata perang. Namun, setelah menjalani kehidupan sebagai doll dan berhadapan langsung dengan kepiluan kliennya. Ia sadar bahwa betapa banyak harapan yang sudah direngut dan surat yang tidak tertuliskan oleh perbuatannya di masa lampau.

 Menghadapi Realita



 

Setelah mengetahui keadaan Gilbert yang sebenarnya, Violet mengalami masa keterpurukan dalam hidupnya. Ia tenggelam dalam rasa penyesalan selama berhari-hari. Bagaimana tidak ?, Ia bekerja dengan tekun sebagai Doll untuk mencoba memahami perkataan Gilbert sebelum ia menemuinya. Ternyata harapan tersebut hanyalah iming-iming yang diucapkan Hodgin semata. Kebohongan tersebut bukanlah keisengan Hodgin. Melainkan sebuah bentuk kepeduliannya terhadap Violet. Ia paham betul, bahwa Violet memerlukan waktu untuk mengutuhkan diri sebelum menerima kenyataan tersebut.

Kegalauan tersebut dapat diakhirinya ketika ia menerima surat dari kedua rekan kerjanya. Surat tersebut manjur membuat ia melangkah kembali. Setelah mengajaknya untuk berhenti sejenak dan menoleh kebelakang. Violet mampu membuktikan bahwa; walaupun dengan beban masa lalu yang ia pikul, ia mampu menjadi seorang Doll handal dan terlebih lagi, menjadi pribadi penuh kasih yang hidupnya senantiasa beriak tanpa harus menunggu mandat atasannya.

Pemikiran Violet Evergarden dalam menangani realita sangat cocok sekali dengan "Amor Fati" milik Nietzsche. "Amor Fati" atau yang apabila di terjemahkan berarti " Cinta Kepada Takdir " adalah sebuah istilah yang berulang kali di tulis oleh  Friedrich Nietzsche, seorang filsuf dan filologis dari german, dalam bukunya yang berjudul The Gay Science. 




"I want to learn more and more to see as beautiful what is necessary in things; then I shall be one of those who makes things beautiful. Amor fati: let that be my love henceforth! I do not want to wage war against what is ugly. I do not want to accuse; I do not even want to accuse those who accuse. Looking away shall be my only negation. And all in all and on the whole: some day I wish to be only a Yes-sayer."  
                                                                                                                         
                                                                                                                                       - Friedrich Nietzsche

Istilah tersebut merujuk kepada pandangan Nietzsche terhadap dunia. " Hidup adalah Kekacauan ", kata filsuf tersebut. ia menantang penggambaran hidup alah alah kepercayaan wilayah Indo-Eropa. Baginya hidup bukanlah pertarungan tiada henti antara hitam dan putih. Akan tetapi ia adalah percampuran antara kedua hal tersebut.  Maka dari itu, besar, kecil, baik, jahat, suka dan tidak suka harus dapat kita terima. Begitupun dengan kematian Gilbert bagi Violet.

Pendewasaan Karakter



Violet Evergarden pada utamanya menceritakan proses perkembangan karakter dari tokoh utamanya. Pada umumya, karakter dari sebuah tokoh selalu disampaikan melalui dialog eksposisi atau reka masa lampaunya. Hal ini mungkin dilakukan karena adanya batasan waktu atau biaya yang telah disesuaikan. Batasan tersebut untungnya tidak berlaku untuk Violet Evergarden. Dengan format episodic, ia berhasil memperlihatkan pembentukan karakter yang natural dan tentunya menghargai proses. Serta memberi kesempatan penonton untuk mengenal berbagai tokoh di dalamnya.

Apabila pada umumnya perkembangan diri disadari langsung oleh tokoh utama, Violet Evergarden menggunakan tokoh pembantu untuk menyampaikan hal tersebut. Tiap episode, penonton diajak untuk melihat permasalahan melalui perspektif klien. permasalahannya yang dibahas pun tidaklah rumit. Violet Evergarden lebih memilih memperlihatkan perasaan mendasar dalam permasalahan yang sederhana, terutama akan kehilangan orang terkasih. 




Hasil dari proses tersebut digambarkan oleh matangnya emosi tokoh Violet. Ia yang seringkali digambarkan sebagai boneka, perlahan mulai memperlihatkan empatinya. Rekan kerjanya pun sempat tersentak ketika melihatnya menangis. Puncak perjuangan Violet diperlihatkan ketika ia harus mengorbankan lengannya untuk menyelamatkan penumpang kereta. Hancurnya lengan mekanikal merupakan sebuah metafor akan kebebasan Violet dari stigma yang selalu melilit dirinya ( Yang pada saat itu masih dimiliki Dietfried ) dan sebuah simbol terhadap penyempurnaan dirinya sebagai manusia.

Kesimpulan


Animasi buatan kyoani memang selalu ditunggu setiap musimnya. Desain karakter yang unik, penggunaan warna, serta cahaya yang khas. Hal tersebut membuat Violet Evergarden patut ditonton bagi penikmat yang memprioritaskan substansi visual. selain dari pada itu, Kemampuan Kyoani dalam mengeksploitasi bagian tubuh untuk menyampaikan emosi dan pesan sangatlah krusial untuk mengungkapkan premis Violet Evergarden secara puitis.



Beberapa Contoh penggunaannya

Walau ada kesamaran terhadap perkembangan teknologi dalam dunia fiksi Violet Evergarden dan kurangnya eksekusi terhadap transisi tiap episode, Violet Evergarden dapat membuktikan premisnya, bahwa kita tidak seharusnya menanggung apa yang tidak dapat diubah. Violet yang sedang menyesali hidup akhirnya bisa move on setelah ia mendapat surat dari rekannya. walau selama ini ia berusaha atas dasar kepercayaannya terhadap kebohongan yang diucapkan Hodgin, ia tidak menyesalinya. Karena kebohongan tersebut pula yang memberikannya semangat untuk tetap hidup, dan karena ia pula Violet bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat hidup sesuai nama yang Gilbert berikan.

akhir kata

Meyakini adalah pilu. Namun, mungkin itu yang kita butuhkan.

Terbang Menembus Langit / Film Tentang Etnis Yang Kurang Rasis


" Ada kehendak pasti ada jalan ", mungkin itu pesan yang ingin disampaikan oleh film ini kepada penontonnya. Disutradari oleh Fajar Nugros film ini menceritakan perjuangan Onggy dalam menggapai kesuksesan, atau lebih tepatnya lagi seorang wirausahawan yang sukses.

Onggy (Dion Wiyoko) lahir di Tarakan, sebuah pulau di Kalimantan Utara. Dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi lemah, pengalaman edukasi secara formal bukan sebuah pilihan maupun minat baginya, setidaknya sampai ketika Onggy tidak sengaja menguping pembicaraan orang tuanya yang sedang krisis rupiah, entah rasa iba pada diri Onggy yang ingin merubah nasib keluarganya atau rasa takut terhadap situasi yang sama akan terjadi padanya kelak, pokoknya munculah dorongan dalam dirinya untuk bersekolah.

Kelihaian Onggy dalam menemukan ide bisnis mulai terlihat ketika ia menduduki bangku di perkuliahan, dari menjual buah, jagung, dan kerupuk, akan tetapi, kemampuan Onggy ini tidak sejalan dengan kuasa alur cerita. Banyak bisnis jualan yang ia lakukan gagal karena selalu bertemu dengan rekan bisnis yang tidak tepat. Sampai akhirnya ia meredupkan keinginannya untuk menjadi seorang wirausahawan dengan bekerja sebagai seorang analis di sebuah pabrik benang.

Dengan pekerjaan barunya, kehidupan Onggy mulai menjadi lebih enteng. Ia tidak lagi mengkhawatirkan kemungkinan bangkrutnya bisnisnya sendiri. Sampai ketika ia bertemu dengan Chandra ( Laura Basuki), seorang karyawan salon kecantikan yang ia jumpai ketika menemani keponakannya potong rambut. Onggy yang digambarkan sebagai seorang pria yang polos dan lugu secara spontan mengajaknya menikah setelah berbagai prosedur yang harus dilakukannya untuk mendapatkan kesepakatan tersebut.

Konfilk internal dalam diri Onggy mulai terjadi ketika ia bertemu dengan seorang karyawan yang akan pensiun dan mengetahui keadaan istrinya yang sedang dalam masa hamil. Sekilas ia teringat dengan perkataan mendiang bapaknya yang mengatakan kurang lebih sebagai berikut,  "jika seorang menjadi budak korporat maka suatu saat ia akan sadar bahwa ia telah kehilangan banyak waktu untuk keluarganya sendiri.", dengan demikian munculah kembali gejolak dalam dirinya untuk kembali dalam perjalanannya untuk menjadi boss besar, bukan hanya dari perusahaan akan tetapi juga hidupnya sendiri.

Kehadiran Chandra dan perutnya yang kian membesar merupakan sebuah penanda bagi Onggy, bahwa untuk menemukan jalan menuju kesuksesan yang ingin ia capai sekarang adalah genting bagi kelangsungan keluarganya. Perjalanannya untuk menggapai impiannya dan reaksinya terhadap masalah yang menerpahnya merupakan sebuah pesan tersirat yang ingin disampaikan cerita ini. Film ini merupakan sebuah biopik dari seorang motivator terkenal bernama Onggy Hianata. Ceritanya di tulis kembali dan dibalut drama dan bumbuh komedi oleh Fajar Nugros. Secara visual film ini berhasil memberi kesan retro tahun 80an. Penggunaan warna dan propreti yang antik membuat kesan lama yang autentik. Warna hijau, cokelat dan merah mendominasi di awal cerita memperlihatkan lingkungan dimana karakter Onggy terbentuk dalam keluarga keturunan Tiong Hoa.

 Suara yang digunakan terkesan organik dan nyata, Akan tetapi ada saya sayangkan dalam film ini. yaitu OST dan cara penggunaannya. BGM yang digunakan terasa monotone dan tidak pas dalam beberapa momen. musik yang digunakan terbukti bagi saya tidak membantu membangun emosi penonton. Pada akhir credit kita di sungguhkan sebuah lagu yang di nyanyi kan oleh ONCE yang berjudul "Terbang". Menurut saya lagu ini merupakan lagu yang kuat dengan reff yang menggelegar, akan tetapi sayang sekali potensinya tidak digunakan dengan baik malah digunakan untuk mengisi credit. 

Untuk sebuah film yang berusaha untuk mengangkat nasib kaum minoritas sebagai salah satu nilai jualnya, Terbang terkesan kurang memberanikan diri dalam mengeksplorasi hal tersebut. Pada awal cerita, ras dikatakan sebagai suatu beban dan penghalang bagi karakter Onggy untuk mencapai tujuannya. Akan tetapi, selama perjalanannya. ia jarang sekali dihadapkan ke dalam permasalahan yang memiliki keterkaitan dengan warna kulitnya. Walaupun ada juga merupakan sebuah dialog kecil antar tokoh yang dapat diselesaikan hanya dengan sepenggal kata-kata klise.

Film ini akan lebih berkesan apabila penontonya memiliki kesamaan pengalaman dengan karakternya. Cocok bagi anda yang pernah menjalani masa remaja di tahuan 80/90an, pernah tinggal di pencinaan dsb. walaupun banyak plothole dan tindakan yang membingungkan, film ini ingin menyampaikan pesan yang cukup baik. menjadikannya tontonan yang bagus untuk keluarga.


Overall Score
  5/10




Disclaimer
Tulisan ini tidak merepresentasikan film ini secara keseluruhan. ini hanya opini dan intepretasi saya setelah menonton film tsb.




Maaf dan Memaafkan

Kita sebagai manusia pasti pernah melakukan kesalahan, maupun dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja. Pada hakikatnya hukuman akan di berikan kepada mereka yang melakukan kesalahan tersebut. Contohnya adalah aturan-aturan hukum yang terdapat pada undang-undang dan aturan agama. Hukuman biasa akan diberikan oleh pihak lain kepada individu yang membuat kesalahan  dengan berupa bentuk seperti materil atau moril, Akan tetapi dalam beberapa kasus, seorang individu dapat menghukum dirinya sendiri dengan cara merasa bersalah dan menyesal.


Bersalah adalah sebuah keputusan/kondisi yang diberikan orang banyak atau yang memiliki wewenang kepada individu yang di anggap melanggar hukum. Jadi bisa kita simpulkan bahwa merasa/perasaan bersalah adalah suatu kondisi emosional dimana hati nurani seseorang terguncang dikarenakan telah terjadinya penyimpangan moral. Rasa bersalah juga di sebut oleh para pakar psikologi sebagai self administration punishment yaitu pemberian hukum terhadap diri sendiri karena kesadaran moral tertentu. Individu yang mengalami hukuman ini tentunya akan mengalami gangguan emosional yang dapat menyebabkan stress dan diseffisiensi aktivitas keseharian mereka. 

Menurut opini saya, Rasa bersalah tidak dapat dihilangkan dan disembuhkan akan tetapi dapat disamarkan. Disamarkan yang dimaksud disini adalah cara yang dilakukan si penderita untuk mencoba menebus,melupakan penyimpangan moral yang ia pernah lakukan. Berikut adalah dua pilihan bagi pelaku yang dapat saya pikirkan :

Seorang yang melakukan hal yang ia senangi guna untuk menghalangi ingatan-nya akan  kesalahan yang ia perbuat. cara ini menurut saya sendiri hanya memberikan kenikmatan yang bersifat sementara, ini dikarenakan rasa penyesalan akan tetap menggentayangi apabila sipelaku tidak merefleksi diri.


Seorang yang mencoba menebus kesalahannya di masa lampau dengan cara berbuat baik. Keharusan untuk melakukan perbuatan baik di jadikan sebagai hukuman bagi dirinya sebagai pembayaran atas kesalahannya di masa lampau.


Kualitas cara yang dilakukan untuk menyamarkan rasa penyesalan dapat kita lihat dari dampaknya terhadap si pelaku dan orang di sekitarnya. Apabila kita menggunakan kepuasan jasmani sebagai sebuah alat untuk melupakan realita, tentunya dampaknya hanya bersifat sementara di sisi lain, refleksi diri dan pengembangan rohani tentunya akan memiliki dampak yang lebih lama.


Oleh karena itu pengampunan sangat diperlukan bagi pelaku untuk membuat dirinya merasa lebih baik secara moril atau jasmani. Selain dikarenakan rasa ibah terhadap pelaku dan tentunya Pengampunan juga dilakukan untuk mengembangkan sifat ketuhanan didalam diri manusia.

Greeting!!

Selamat datang saudare!!

Semoga anda sedang dalam kondisi sehat, dalam segi ekonomi ataupun jasmani. Terima kasih sudah mampir. Blog ini saya jadikan wadah untuk menuangkan pikiran, perasaan dan memahirkan kemampuan menulis.

Bila ada kesalahan dalam tutur bahasa atau kata yang tak berkenan, mohon maafkan.

Bila ada perasaan yang ingin disampaikan, mohon silahkan.

Semoga semesta selalu mendukung kalian :)


Salam manis!!
Subi