Greeting!!

Maaf dan Memaafkan

Kita sebagai manusia pasti pernah melakukan kesalahan, maupun dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja. Pada hakikatnya hukuman akan di berikan kepada mereka yang melakukan kesalahan tersebut. Contohnya adalah aturan-aturan hukum yang terdapat pada undang-undang dan aturan agama. Hukuman biasa akan diberikan oleh pihak lain kepada individu yang membuat kesalahan  dengan berupa bentuk seperti materil atau moril, Akan tetapi dalam beberapa kasus, seorang individu dapat menghukum dirinya sendiri dengan cara merasa bersalah dan menyesal.


Bersalah adalah sebuah keputusan/kondisi yang diberikan orang banyak atau yang memiliki wewenang kepada individu yang di anggap melanggar hukum. Jadi bisa kita simpulkan bahwa merasa/perasaan bersalah adalah suatu kondisi emosional dimana hati nurani seseorang terguncang dikarenakan telah terjadinya penyimpangan moral. Rasa bersalah juga di sebut oleh para pakar psikologi sebagai self administration punishment yaitu pemberian hukum terhadap diri sendiri karena kesadaran moral tertentu. Individu yang mengalami hukuman ini tentunya akan mengalami gangguan emosional yang dapat menyebabkan stress dan diseffisiensi aktivitas keseharian mereka. 

Menurut opini saya, Rasa bersalah tidak dapat dihilangkan dan disembuhkan akan tetapi dapat disamarkan. Disamarkan yang dimaksud disini adalah cara yang dilakukan si penderita untuk mencoba menebus,melupakan penyimpangan moral yang ia pernah lakukan. Berikut adalah dua pilihan bagi pelaku yang dapat saya pikirkan :

Seorang yang melakukan hal yang ia senangi guna untuk menghalangi ingatan-nya akan  kesalahan yang ia perbuat. cara ini menurut saya sendiri hanya memberikan kenikmatan yang bersifat sementara, ini dikarenakan rasa penyesalan akan tetap menggentayangi apabila sipelaku tidak merefleksi diri.


Seorang yang mencoba menebus kesalahannya di masa lampau dengan cara berbuat baik. Keharusan untuk melakukan perbuatan baik di jadikan sebagai hukuman bagi dirinya sebagai pembayaran atas kesalahannya di masa lampau.


Kualitas cara yang dilakukan untuk menyamarkan rasa penyesalan dapat kita lihat dari dampaknya terhadap si pelaku dan orang di sekitarnya. Apabila kita menggunakan kepuasan jasmani sebagai sebuah alat untuk melupakan realita, tentunya dampaknya hanya bersifat sementara di sisi lain, refleksi diri dan pengembangan rohani tentunya akan memiliki dampak yang lebih lama.


Oleh karena itu pengampunan sangat diperlukan bagi pelaku untuk membuat dirinya merasa lebih baik secara moril atau jasmani. Selain dikarenakan rasa ibah terhadap pelaku dan tentunya Pengampunan juga dilakukan untuk mengembangkan sifat ketuhanan didalam diri manusia.

0 comments:

Posting Komentar